Kamis, 04 Juni 2009

Harry Potter dan Batu Bertuah (SC)

HARRY POTTER belum pernah jadi bintang tim Quidditch, mencetak angka sambil terbang tinggi naik sapu. Dia tak tahu mantra sama sekali, belum pernah membantu menetaskan naga ataupun memakai Jubah Gaib yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Selama ini dia hidup menderita bersama paman dan bibinya, serta Dudley, anak mereka yang gendut dan manja. Kamar Harry adalah lemari sempit di bawah tangga loteng, dan selama sebelas tahun, belum pernah sekali pun dia merayakan ulang tahun. Tetapi semua itu berubah dengan datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Surat yang mengundangnya datang ke tempat luar biasa, tempat yang tak terlupakan bagi Harry--dan siapa saja yang membaca kisahnya. Karena di tempat itu dia tak hanya menemukan teman, olahraga udara, dan sihir dalam segala hal, dari pelajaran sampai makanan, melainkan juga takdirnya untuk menjadi penyihir besar... kalau Harry berhasil selamat berhadapan dengan musuh bebuyutannya.

Harry Potter dan Tawanan Azkaban - Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (Hard Cover)

SELAMA dua belas tahun, penjara sihir Azkaban yang mengerikan mengurung tawanan berbahaya bernama Sirius Black. Black yang ditahan karena membunuh tiga belas orang dengan dengan satu kutukan, dikabarkan sebagai putra mahkota si Pangeran Kegelapan. Voldemort.

Sekarang Black berhasil kabur. Hanya ada dua petunjuk untuk memperkirakan ke mana kiranya tujuannya: Keberhasilan Harry Potter mengalahkan Voldemort berarti kejatuhan Black juga. Dan para pengawal Azkaban sering mendengar Black mengigau dalam tidurnya, "Dia di Hogwarts... dia di Hogwarts."

Harry Potter tidak aman, bahkan sekalipun dia berada di dalam perlindungan dinding kastil sekolah sihirnya, dan dikelilingi oleh teman-temannya. Karena... mungkin saja ada pengkhianat di antara mereka!

Harry Potter and the Goblet of Fire (Book 4)

In Harry Potter and the Goblet of Fire, J.K. Rowling offers up equal parts danger and delight--and any number of dragons, house-elves, and death-defying challenges. Now 14, her orphan hero has only two more weeks with his Muggle relatives before returning to Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry. Yet one night a vision harrowing enough to make his lightning-bolt-shaped scar burn has Harry on edge and contacting his godfather-in-hiding, Sirius Black. Happily, the prospect of attending the season's premier sporting event, the Quidditch World Cup, is enough to make Harry momentarily forget that Lord Voldemort and his sinister familiars--the Death Eaters--are out for murder.

Readers, we will cast a giant invisibility cloak over any more plot and reveal only that You-Know-Who is very much after Harry and that this year there will be no Quidditch matches between Gryffindor, Ravenclaw, Hufflepuff, and Slytherin. Instead, Hogwarts will vie with two other magicians' schools, the stylish Beauxbatons and the icy Durmstrang, in a Triwizard Tournament. Those chosen to compete will undergo three supreme tests. Could Harry be one of the lucky contenders?

But Quidditch buffs need not go into mourning: we get our share of this great game at the World Cup. Attempting to go incognito as Muggles, 100,000 witches and wizards converge on a "nice deserted moor." As ever, Rowling magicks up the details that make her world so vivid, and so comic. Several spectators' tents, for instance, are entirely unquotidian. One is a minipalace, complete with live peacocks; another has three floors and multiple turrets. And the sports paraphernalia on offer includes rosettes "squealing the names of the players" as well as "tiny models of Firebolts that really flew, and collectible figures of famous players, which strolled across the palm of your hand, preening themselves." Needless to say, the two teams are decidedly different, down to their mascots. Bulgaria is supported by the beautiful veela, who instantly enchant everyone--including Ireland's supporters--over to their side. Until, that is, thousands of tiny cheerleaders engage in some pyrotechnics of their own: "The leprechauns had risen into the air again, and this time, they formed a giant hand, which was making a very rude sign indeed at the veela across the field."

Long before her fourth installment appeared, Rowling warned that it would be darker, and it's true that every exhilaration is equaled by a moment that has us fearing for Harry's life, the book's emotions running as deep as its dangers. Along the way, though, she conjures up such new characters as Alastor "Mad-Eye" Moody, a Dark Wizard catcher who may or may not be getting paranoid in his old age, and Rita Skeeter, who beetles around Hogwarts in search of stories. (This Daily Prophet scoop artist has a Quick-Quotes Quill that turns even the most innocent assertion into tabloid innuendo.) And at her bedazzling close, Rowling leaves several plot strands open, awaiting book 5. This fan is ready to wager that the author herself is part veela--her pen her wand, her commitment to her world complete. (Ages 9 and older)

Harry Potter dan Relikui Kematian

Buku ini pantas untuk mendapat rating 5 bintang, tapi saya tak pernah berpikir bahwa Harry adalah Horcrux terakhir. Kemudian, jiwa Voldemort pun terbagi menjadi 8 bagian, karena ia membuat lagi sebuah Horcrux setelah membunuh Frank Bryce. Horcrux lain ada di bagian tubuh Voldemort, dalam diari, dalam piala, cincin, loket (liontin), Nagini, dan di suatu tempat yang lain, mungkin bagian dari ravenclaw- beberapa teori menyebutkan bahwa horcrux ada dalam pena bulu Rowena Ravenclaw. Jika Harry adalah Horcrux, berarti terdapat delapan horcrux (jiwa voldemort), bukan tujuh (angka yang diyakini sebagai angka keramat dalam sihir). Nasib Harry mungkin berakhir dengan kematian, mungkin dibunuh oleh salah satu pelahap maut setelah ia melenyapkan Voldermort. Ron dan Hermione mungkin juga mengalami nasib yang sama, lebih mungkin mati daripada hidup bahagia selamanya. Saya mengetahui orang-orang lain yang meyakini bahwa Harry Potter dan ???????? layak mendapat rating bintang lima. Untuk menemukannya, ketiklah Harry Potter fan fiction di google. SAya mendapat sekitar 1.950.000 hasil, dan mungkin makin bertambah tiap harinya. Klik pada hari potter fansite, dan lihat pada daftar author. Mungkin tiap orang di sana berpendapat bahwa buku ke-7 layak mendapatkan rating tertinggi (5 bintang). Akankah Harry Potter mati? Well, kamu harus membaca bukunya untuk mengetahui jawabannya.

Harry Potter and Deathly Hallows (Indonesian version)

Seri terakhir dari Harry Potter ini telah membawa fenomena tersendiri di mana buku ini begitu ditunggu oleh jutaan pembacanya di seluruh dunia. Sang penulis, J.K. Rowling akhirnya berhasil menyelesaikan buku terakhir dari Seri Harry Potter yang telah membawanya menjadi penulis terkenal dan legendaris. Seri terakhir Harry Potter ini benar-benar telah memenuhi harapan dari seluruh pembacanya. Sebuah akhir dari kisah yang dibaca dari generasi ke generasi, sebuah pengalaman yang luar biasa bahkan sangat menegangkan dibandingkan apabila kita sedang naik roller coaster.Saat Harry Potter, tanpa gurunya, bertaruh untuk segala kemungkinan menghadapi masa depannya, kita pembaca diaajak untuk turut terlibat di dalamnya. Buku terakhir ini menggambarkan dengan sangat jelas bagaimana kehancuran dan kengerian yang dibawa oleh Voldemort dan pengikutnya, dunia sihir yang tengah di ambang kehancuran, teror yang mana hanya peperangan yang bisa mengakhirinya, dan juga sebuah generasi yang kemudian dengan gagah dan berani berdiri untuk menghadapi semua itu dengan keyakinan mereka masing-masing.Tapi, lebih dari semua itu, kita bisa melihat, tokoh utama buku ini, Harry Potter, dengan usianya yang sudah matang, lahir menjadi seorang pahlawan. Banyak sekali ramalan dan perkiraan serta kejadian dalam seri Harry Potter yang telah banyak memberikan kejutan kepada para pembacanya. Bukan hanya bagaimana Dumbledore, penyihir terkuat, dengan segala tindakannya telah memberi kita petunjuk dalam buku ini, tetapi juga fakta mengenai Severus Snape yang diungkapkan. Saat Harry dan teman-temannya berjuang untuk menghancurkan horcrux (benda yang menyimpan jiwa Voldemort), klimaks dari cerita ini bahkan mengharuskan Harry bertarung dengan dirinya sendiri. Dengan kesadaran bahwa dirinya adalah sebagian dari jiwa Voldemort, Harry harus bertempur untuk hidupnya. Bagaimana kelanjutan cerita menegangkan ini? Buku ini sungguh hadir membawa suasana luar biasa! Pantas kita acungkan jempol untuk sang penulisnya.

Harry Potter dan Pangeran Berdarah - Campuran

Harry yang di tahun keenamnya di Hogwarts diangkat jadi kapten tim Quidditch Gryffindor heran sekali, mendadak Quidditch jadi sangat populer. Banyak sekali anak yang mendaftar ingin masuk tim, bahkan sampai ada anak-anak Hufflepuff dan Ravenclaw yang menyelundupkan. Tetapi seperti kata Hermione. "Bukan Quidditch yang ngetop, tapi kau! Kau belum pernah semenarik ini, dan jujur saja, kau belum pernah sekeren ini. "...Seluruh dunia sihir harus mengakui kau benar soal Voldemort telah kembali dan bahwa kau telah menghadapinya dua kali dalam dua tahun terakhir ini dan berhasil selamat dalam dua-duanya. Dan sekarang mereka menyebutmu 'Sang Terpilih' - nah, coba tidak bisakah kau melihat kenapa orang terpesona olehmu? Pantas saja gadis-gadis sampai nekat mau memberikan ramuan cinta kepada Harry. Namun Harry tidak memusingkan semua ini. Hanya ada satu gadis yang memenuhi pikirannya. Lagi pula dia sangat sibuk. Tahun ini Dumbledore memberinya pelajaran privat. Mempersiapkannya menghadapi musuh bebuyutannya. Lord Voldemort. Seperti dikatakan Ron. Dumbledore pasti tak akan membuang-buang waktu memberinya pelajaran kalau dia menganggap Harry pecundang - dia pasti berpendapat Harry punya peluang! Harry mengira cita-citanya untuk menjadi Auror telah kandas, karena nilai Ramuannya tidak mencukupi. Namun dia keliru. Tahun ini Snape tidak lagi mengajar Ramuan, dan Harry menjadi yang paling pintar dalam kelas Ramuan - berkat bantuan Pangeran Berdarah - Campuran!

Resensi Novel Harry Potter dan Kamar Rahasia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit ceakan ke-19 : 2007
ISBN : 978-979-655-852-0
Dimensi: 16x20 cm
Diskripsi:
Tentunya Anda tidak lupa dengan penulis terkaya di dunia J.K. Rowling kan? Bagi Anda yang menyukai Novel Harry Poter tidak akan asing lagi dan mungkin sudah hafal dengan serial Kamar Rahasianya,Namun bagi Anda yag sibuk dan tidak sempat meluangkan waktu untuk menonton filmnya atau bagi Anak-anak Anda yang ingin menggali lebih dalam dalam menulis cerpen dan kemudian Novel, akan menjadi contoh cara penyampaian sebuah novel yang bagus jalan ceritanya dan gaya ceritanya.
Novel Harry Potter dan Kamar Rahasia ini secara ringkas bisa disebutkan antaralain: Baha Harry potter sedang liburan musim panas bersama keluarga Dursley yang menyebalkan karena perlakuan kasar yang diterima Harry. Dia ingi sekali kembali segera ke Sekolah Sihir Hogwarts. Tetapi tiba-tiba muncul makhlik aneh bernama Dobby,yang melarangnya kembali kesana.Malapetaka akan terjadi bila Harry kembali kesana. Setelah dengan susah payah Harry potter dijemput temanya dengan mobil terbang dan sesampainya di Sekolah Hogwarts betul-betul terjadi malapetaka. Karena pada tahun keduanya di Hogwarts muncul siksaan dan penderitaan baru,dalam wujud guru baru sok bernama Gilderoy Lockhart,hantu bernama Myrtle Merana yang menghantui toilet anak perempuan dan perhatian tak diinginkan dari adik Ron Weasly,Ginny.
Tetapi semua itu Cuma gangguan kecil dibandingkan dengan bencana besar yang kemudian melanda sekolah. Ada yang mengubah murid-murid Hogwarts menjadi batu. Mungkinkah pelakunya Draco malfoy yang jahat sama Harry,yang riwayat masa lalunya akhinya terbongkar?Atau, mungkinkah pelakunya anak paling dicurigai semua orang di Hogwarts…Yakni Harry Potter sendiri???? Nah untuk lebih jelasnya Anda baca bukunya sampai tuntas tentunya akan menjadi lengkap koleksi buku novel Anda bila ada serial ini, atau nonton filmnya langsung…